Cak Jahlun Ujian Nahwu

Ini ni... Nahwu lagi, Nahwu lagi. Cak jahlun itu gak begitu bisa pelajaran nahwu, cak jahlun yakin banyak teman-teman yang sama kayak cak jahlun.

Hayoo nguku..... hihihi

Ayo... disimak bersama Cerita tentang Cak Jahlun Ujian Nahwu

Kelas pada waktu itu sedang sunyi dan sepi karena para santri sedang khusyuk mengerjakan soal ujian nahwu yang di ajarkan oleh ustadz Najib

Ada soal paling akhir yang belum pernah cak jahlun pelajari, yaitu bab na'at man'ut, karena pelajaran baru masuk pada bab at-tawabi' dan pembagiannya lalu datanglah ujian. jadi untuk materi na'at man'ut belum dibahas secara mendalam.

Akan tetapi sebelum menutup perjumpaan terakhir pertemuan materi nahwu, ustadz najib menyinggung sedikit tentang na'at. jadi materinya tidak ditulis, akan tetapi diterangkan secara lisan oleh ustadz najib.

Yang beliau terangkan adalah na'at dan pembagiannya, bahwa dalam na'at ada na'at muttashil ada na'at munqoti'. pada waktu itu cak jahlun tidak begitu mendengarkan apa na'at muttasil dan apa na'at munqoti'. karena menurutnya bab na'at belum dikupas secara mendetail lewat tulisan, hanya secara lisan saja.

Tanpa dinyana dan tanpa disangka, ternyata pada soal terakhir pertanyaannya adalah apa yang disebut dengan na'at muttashil dan apa na'at munqoti'.


Akhirnya waktu ujian telah usai, dan para santri keluar ruangan semua, akan tetapi para santri satu sama lain sedang membahas soal yang terakhir hanya untuk mencocokkan jawaban satu sama lain.

Ada yang tertawa senang karena jawabannya benar, ada yang separuh benar dalam memberikan definisi na'at muttashil dan na'at munqoti'.

Hanya cak jahlun seorang yang diam dan tidak ikut gabung dalam gerombolan para santri yang ramai dengan canda tawa membahas jawaban soal yang terakhir

Akhirnya cak rojak sebagai teman dekatnya penasaran dengan diamnya cak jahlun, dan bertanya kepada cak jahlun.

Cak rojak "cak kenapa sampean diem saja gak ikut gabung dengan teman-teman yang lain yang sedang membahas jawaban dari soal nahwu?"
Cak jahlun "gak ah, males,"

Cak rojak "loh.. kenapa emang?"

Cak jahlun "anak-anak itu rame saja, wong mereka sudah tau bahwa jawaban mereka benar"

Cak rojak "loh... emang jawaban sampean salah tah?"

"iya... salah jawaban saya" jawab cak jahlun


"emang sampean jawab apa tadi?" tanya cak rojak


"untuk na'at muttashil saya kasih definisi yaitu na'at yang menjalin hubungan dengan kalimat yang lain, sedang untuk na'at munqoti' saya kasih definisi na'at yang memutuskan diri dari kalimat yang lain". jawab cak jahlun


"ah... kalau cuma definisi begitu saja sih, gak masalahlah cak, paling cuma salah satu saja dari seluruh soal itu"
. cak rojak mencoba menghibur

"bukan cuma itu saja, saya malah mengasih saran buat ustadz najib dalam jawaban soal na'at itu" kata cak jahlun

"maksudnya cak?" tanya cak rojak

Saya tuliskan begini tadi di jawaban "untuk na'at muttashil sebaiknya ia selalu dijaga, karena di zaman sekarang ini sudah jarang orang yang mau menyambung hubungan dengan orang lain, rata-rata orang sudah bersikap individu. Untuk na'at munqoti' sebaiknya jauhi saja, andai kata dia seorang karyawan, lebih baik dipecat saja, sendainya dia seorang istri/suami, lebih baik diceraikan saja."

"Lohh... cak.... nahwu ini kan pembahasan tentang gramatika bahasa arab??" tanya cak rojak dengan kaget

"Naaah... iya di situ masalahnya... kenapa saya terpaku pada lafadz Muttashil (sambung) dan lafadz Munqoti' (putus)"
jawab cak jahlun dongkol



NB :
Na'at muttashil adalah kalimat (sifat) yang mengikuti man'ut dari segala segi, baik i'rob, jumlah (adad), jenis, ma'rifat/nakiroh"

contoh

جَاءَ رَجُلٌ عَالِمٌ

رايت رجلاعالماً

مررتُ برجلٍ عالمٍ


Na'at munqoti' adalah kalimat (sifat) yang tidak mengikitu man'ut dari segi i'robnya saja, karena dalam na'at munqoti' menyimpan dlomir (هو) atau fi'il fail (اعني).

contoh

مررت برجلٍ عَالِمٌ

مررت برجل عالماً

Sekian dulu ya teman-teman cerita tentang Cak Jahlun Ujian Nahwu, jangan lupa ya... selalu ada cerita baru lo...
Disqus Comments